30 September 2013

Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Material

Dalam ilmu teknik bangunan, untuk memperoleh Rencana Anggaran Biaya biasanya dengan cara menghitung kebutuhan bahan bangunan (material) dan upah pekerjaan. Sebagai hasil analisa kedua jenis biaya tersebut, maka akan diperoleh harga satuan pekerjaan sehingga menghasilkan Rencana Anggaran Biaya.

Alat analisa yang digunakan untuk menghitung kebutuhan bahan bangunan adalah ilmu matematika dengan menggunakan rumus dasar luas dan volume serta kecermatan menggunakan gambar, atau kemampuan menganalisa konsep jika tidak ada gambar.

Gambar bidang bangunan yang disertai ukuran akan memudahkan penghitungan luas penampang atau volume pekerjaan sehingga diperoleh kebutuhan bahan bangunan.

Saya akan menjelaskan dua cara menghitung kebutuhan bahan bangunan secara sederhana, yaitu penghitungan berdasarkan jenis pekerjaan dan penghitungan berdasarkan gambar.

Penghitungan Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menghitung volume setiap jenis pekerjaan. Untuk lebih jelasnya silakan Anda baca uraian berikut:
  1. Menghitung volume pekerjaan yang memiliki luas dan ketebalan atau penampang dan panjang dengan menggunakan satuan meter kubik. Sebagai contoh pasangan batu kali, pasangan batu bata, kuda-kuda.
  2. Menghitung volume pekerjaan yang memiliki luas dan ketebalan yang relatif tipis menggunakan satuan meter persegi. Misalnya pasangan plafon, pengecatan, plesteran dinding dan lantai.
  3. Menghitung kebutuhan bahan menggunakan satuan buah/item. Misalnya: kloset, stop  kontak, westafel, konci, saklar dan lampu, peralatan sanitary.
  4. Menghitung bahan bangunan yang memiliki penampang memanjang menggunakan satuan meter.
  5. Menghitung kebutuhan bahan bangunan yang terdiri dari beberapa komponen bahan yang dirakit menjadi satu satuan unit/item. Misalnya lemari pakaian, rak piring, meja kompor, panel listrik.

Penghitungan Bersadarkan Gambar

Gambar bidang bangunan rumah, selain menunjukkan bentuk bangunan dan seluruh bagian rumah, juga dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan bahan bangunan. Gambar yang dimaksud adalah gambar denah, gambar tampak (tampak samping, depan, dan belakang), gambar potongan, gambar detail, serta gambar instalasi listrik dan sanitary.

Masing-masing gambar memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda. Gambar denah, menunjukkan bagian bangunan dilihat dari atas dan menggambarkan semua bagian banunan secara utuh, dapat digunakan untuk menghitung volume galian tanah, volume pondasi, volume pasangan bata, luas lantai dan plafon, jumlah peralatan sanitary.

Gambar tampak, merupakan gambar bagian rumah yang dapat dilihat dari samping, depan dan belakang. Anda dapat mengggunakan gambar ini untuk mengitung volume plesteran, panjang lispank dan nok, luas atap, macam dan bentuk pintu dan jendela.

Gambar potongan, yang menggambarkan bangunan berdiri atau seolah dipotong sesuai ketinggian bangunan pada bagian dalam rumah. Dengan menggunakan gambar ini Anda dapat menghitung luas dinding bagian dalam sehingga diperoleh jumlah plesteran dan pengecatan dinding bagian dalam rumah. Gambar potongan juga dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan kuda-kuda, luas dan macam pintu dan jendela.

Anda dapat menggunakan gambar instalasi listrik untuk mengetahui berapa kebutuhan saklar, stop kontak, fitting lampu, kabel, lampu.

Semoga saja tulisan ini dapat bermafaat bagi kita semua, jika Anda memiliki cara lain yang lebih baik silakan Anda tulis di kolom komentar yang disediakan, semoga dapat melengkapi artikel ini.


Artikel Terkait Material dan Konstruksi

0 komentar:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Blogger Template by Blogcrowds