26 April 2014

Rumah Sederhana: Sebuah Fenomena Miris

Tidak asing lagi di Indonesia dengan istilah rumah sederhana atau rumah sangat sederhana, hal ini sudah menjadi sebuah kenyataan terbentuknya sebuah lingkugan pemukiman bagi masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah.

Selayaknya kita dukung program pemerintah yang semakin gencar membantu rakyatnya dengan mengadakan kompek pemukiman rakyat kecil. Tersedianya lahan yang terbatas dan semakin mahal menjadikan harga rumah sederhana semakin melonjak naik, sehingga angsuran yang harus dibayar oleh masyarakat juga tinggi.

Sebenarnya tidak menjadi masalah bagi rakyat (dalam hal ini konsumen) melihat kenyataan naiknya harga cash rumah sederhana, asalkan kualitas dari bangunan rumah tersebut tetap dijaga dan tidak menurun. Namun kenyataannya berbalik, dengan semakin maraknya komplek pemukiman sederhana yang beriringan dengan munculnya rumah elit dan apartemen mewah....para pengembang semakin sulit mengambil tindakan pengawasan terhadap kualitas bangunan.

Beberapa pemukiman sederhana dijumpai memiliki konstruksi yang sangat miris, tidak berbobot. Mungkin kalo “digempur” pake pukul besi saja sudah roboh.

Solusi Rehabilitasi

Sebagai konsumen, Anda mungkin kesulitan untuk melakukan “aksi protes” kepada pengembang perumahan, apalagi statusnya “ mau beli silakan, nggak mau beli ya nggak apa-apa”.

Beberapa tips menanggulangi masalah kualitas ini adalah:
  1. Jika Anda bermaksud hendak membeli rumah "paket instant”, pastikan dahulu lokasi lahan, posisi rumah, dan pengembangnya. Biasanya pengembang yang telah berpengalaman akan tetap menjaga kualitasnya dibandingkan dengan pengembang yang baru. Disamping mereka lebih bermodal dan tenaga kerja juga lebih dapat diback-up. Lahan dengan kondisi timbunan akan lebih rentan terhadap kekuatan konstruksi rumah, sebab kondisi lahan belum stabil bagi tegaknya pondasi dan badan rumah. Sehingga biasanya akan terjadi keretakan bangunan bahkan bisa roboh, atau lantainya amblas.
  2. Jika Anda sudah memutuskan untuk membeli rumah sederhana, beli lokasinya, dan jika pada saat dibangun Anda sebaiknya ikut mengawasinya. Mengapa? Anda akan merasakan sendiri manfaatnya jika hal ini dilakukan...
  3. Jika Anda sudah terlanjur membeli rumah jadi, atau over credit, maka sebelum menempatinya, periksa semua bagian rumah, dinding, plafon, atap, dan konstruksinya, apakah masih dianggap layak pakai??Pondaisinya bagaimana?
  4. Jika terjadi kerusakan pada beberapa bagian rumah perbaiki terlebih dahulu sebelum menempatinya, Kecuali ada penambahan pada bagian rumah pastikan Anda membuat pondasi sendiri dengan kolom dan ring balok yang Anda buat sendiri dengan jaminan standar kualitas yang aman.
  5. Apabila Anda bermaksud merenovasi rumah sederhana, jika dana Anda mencukupi, Anda bisa membongkar seluruh bagian bangunan dengan membuat pondasi baru, apalagi jika hendak membuat rumah bertingkat. Jika dana Anda minim, Anda tidak perlu membongkar semua bagian rumah,  Perbaiki bagian-bagian yang rusak saja jika kerusaan tidak terlalu parah.

Demikian tips renovasi dan menjaga kualitas rumah sederhana. Moga manfaat.


Newer Posts Older Posts Home

Blogger Template by Blogcrowds