28 August 2013

Cara Menghitung Volume Material Pondasi Pelat Setempat

Jika Anda bermaksud membangun rumah atau gedung bertingkat, maka pondasi yang digunakan adalah pondasi pelat setempat, karena pondasi ini memang didisain untuk gedung bertingkat dan bangunan di atas tanah yang lembek.

Pondasi pelat setempat dipasang pada kolom atau tiang dengan kedalaman tertentu hingga menyentuh tanah keras. Pembuatannya dapat dikombinasikan dengan pondasi batu atau langsung dengan sloof beton dengan dimensi tertentu. Bahan yang diperlukan untuk membuat pondasi ini antara lain batu pecah (split 2/3), pasir beton, portland semen dan besi beton.

Terlebih dahulu akan saya jelaskan cara menghitung volume batu pecah (split 2/3), pasir beton, portland semen, selanjutnya akan dijelaskan kebutuhan besi beton.

Petunjuk:

  1. Lihat gambar denah dan gambar potongan, cermati bagian mana yang akan dipasang pondasi. Lihat ukuran yang terdapat pada gambar potongan.
  2. Sebelum menghitung volume secara keseluruhan, Anda hitung terlebih dahulu volume I dan volume II, seperti rumus berikut: Volume = Volume I + Volume II.
  3. Hitung volume I dengan cara: 'luas penampang pondasi' dikali 'tinggi pondasi'.
  4. Volume II dapat dihitung dengan cara yang sama dengan cara mengitung volume Pondasi Lajur Pasangan Batu Kali.
  5. Setelah diketahui kedua volume pondasi, maka  dapat diketahui volume keseluruhan seperti pada nomor 2.
Besi beton merupakan bagian dari 'pondasi pelat setempat'. Hal ini sebagai penguat dan pengikat beton. Oleh karena itu menghitung jumlah kebutuhan besi sangat penting. Silahkan Anda baca petunjuknya sebagai berikut:
  1. Lihat gambar denah dan gambar potongan, cermati bagian mana yang akan dipasang pondasi. Lihat ukuran yang terdapat pada gambar potongan.
  2. Ukurlah penjang satu lajur penampang pondasi, kemudian hasilnya dibagi dengan 12 meter (perlu diketahui bahwa panjang besi di pasaran adalah 12 meter).
  3. Besi yang digunakan sebaiknya berukuran 12 mm dengan jarak satu lajur dengan lajur lainnya antara 15-20 centimeter.
Setelah diketahui volume pondasi pelat setempat, maka kebutuhan batu pecah (split 2/3), pasir beton, portland semen dan besi beton dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah volume pondasi pelat setempat dengan jumlah bahan untuk pondasi beton per 1 meter kubik.

Jumlah perbandingan masing-masing bahan biasanya adalah adukan1:2:3 (semen:pasir:split). Jika pasir dan split yang digunakan memiliki kualitas baik, maka akan diperoleh beton berkualitas  K175. Dimana huruf K digunakan sebagai simbol kekuatan dan katakteristik beton seperti K125, K150, K175, K225 dan seterusnya.

Karakteristik beton di atas akan mudah dipahami jika Anda pernah belajar atau memahami ilmu konstruksi bangunan. Semoga sedikit penjelasan di atas bermanfaat bagi Anda.


Artikel Terkait Material dan Konstruksi

0 komentar:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Blogger Template by Blogcrowds